วันศุกร์ที่ 31 ธันวาคม พ.ศ. 2553

Delima, Pembunuh Sel Kanker Payudara

Delima, Pembunuh Sel Kanker Payudara

Buah yang merah cantik dan segar ini memang sedang populer. Rasanya asam segar dengan semburat manis plus aroma yang wangi. Sebagai sumber antioksidan yang tinggi, delima bisa menangkal radikal bebas. Selain itu juga berkhasiat melawan banyak penyakit.

Delima atau yang dikenal dengan pomegranate dan produk olahannya kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Jika membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi besar, maka delima adalah pilihan yang tepat. Kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau.

Delima (punica granatum), pohonnya bisa mencapai tinggi hingga lima meter hingga delapan meter. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Iran, dan telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.

Delima ada tiga macam, yaitu delima putih, merah, dan ungu. Para penelitian menemukan pada jus delima terdapat adanya bahan – bahan tertentu yang dapat menghambat penggerakan sel kanker dan melemahkan pengaruh protein yang diproduksi oleh tulang sumsum yang beresiko munculnya kanker prostat dan menyebar ke tulang.

Tidak hanya itu saja manfaat yang didapat, mengkonsumsi buah delima juga dapat mengurangi resiko mencegah dan memperlambat pertumbuhan beberapa tipe kanker payudara. Sebab Ellagitannins yang terkandung di dalamnya mampu menghambat pertumbuhan kanker payudara yang berupa estrogen responsif.

“Fitokimianya menekan produksi estrogen sehingga mencegah perbanyakan sel-sel kanker dan pertumbuhan tumor yang berupa estrogen responsif,” tutur tim peneliti di University of California-Riverside, seperti dikutip situs healthkey. Ellagitannins pada buah delima bekerja dengan cara menghambat aromatase (enzim kunci yang digunakan tubuh untuk membuat estrogen dan berperan penting dalam pertumbuhan kanker payudara).

Buah yang merah cantik dan segar ini memang sedang populer. Rasanya asam segar dengan semburat manis plus aroma yang wangi. Sebagai sumber antioksidan yang tinggi, delima bisa menangkal radikal bebas. Selain itu juga berkhasiat melawan banyak penyakit.

Delima atau yang dikenal dengan pomegranate dan produk olahannya kaya akan antioksidan polyphenols, seperti tannin dan anthocyanin. Jika membutuhkan kandungan antioksidan dalam porsi besar, maka delima adalah pilihan yang tepat. Kandungan antioksidan jus delima tiga kali lebih banyak dibanding red wine atau bahkan teh hijau.

Delima (punica granatum), pohonnya bisa mencapai tinggi hingga lima meter hingga delapan meter. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Iran, dan telah lama dikembangbiakkan di daerah Mediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu kota kuno di Spanyol, Granada berdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.

...Buah delima juga dapat mengurangi resiko mencegah dan memperlambat pertumbuhan beberapa tipe kanker payudara. Sebab Ellagitannins yang terkandung di dalamnya mampu menghambat pertumbuhan kanker payudara...

Delima ada tiga macam, yaitu delima putih, merah, dan ungu. Para penelitian menemukan pada jus delima terdapat adanya bahan – bahan tertentu yang dapat menghambat penggerakan sel kanker dan melemahkan pengaruh protein yang diproduksi oleh tulang sumsum yang beresiko munculnya kanker prostat dan menyebar ke tulang...

Tidak hanya itu saja manfaat yang didapat, mengkonsumsi buah delima juga dapat mengurangi resiko mencegah dan memperlambat pertumbuhan beberapa tipe kanker payudara. Sebab Ellagitannins yang terkandung di dalamnya mampu menghambat pertumbuhan kanker payudara yang berupa estrogen responsif.

“Fitokimianya menekan produksi estrogen sehingga mencegah perbanyakan sel-sel kanker dan pertumbuhan tumor yang berupa estrogen responsif,” tutur tim peneliti di University of California-Riverside, seperti dikutip situs healthkey dan diberitakan detikHealth, Senin (27/12). Ellagitannins pada buah delima bekerja dengan cara menghambat aromatase (enzim kunci yang digunakan tubuh untuk membuat estrogen dan berperan penting dalam pertumbuhan kanker payudara).

...Pada penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah delima kaya antioksidan dan bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh, gangguan perut, gangguan jantung, kanker, perawatan gigi, reumatik, kurang darah dan diabetes...

Sementara itu jika meminum jus delima tiga kali atau lebih dalam sepekan, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition, buah delima kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh. Selain itu khasiat buah delima bagi kesehatan antara lain dapat mencegah penyakit seperti: gangguan perut, gangguan jantung, kanker, perawatan gigi, reumatik, kurang darah dan diabetes.

Sementara itu jika meminum jus delima tiga kali atau lebih dalam sepekan, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan orang yang tidak minum jus sama sekali.



Sabtu, 26 Muharram 1432/ 1 Januari 2011

Banjir Besar Tewaskan 4 Orang di Kawasan Mekkah Saudi

Banjir besar menewaskan seorang laki-laki dan tiga anak-anak di kawasan Mekkah Arab Saudi pada Kamis kemarin (30/12), karena air limbah yang tinggi menggenangi lalu lintas di pelabuhan Laut Merah dekat Jeddah, di mana 123 orang tewas dalam banjir tahun lalu.

Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, melaporkan kematian itu dan menambahkan bahwa 200 orang lainnya telah diselamatkan dari banjir, kebanyakan diselamatkan dengan helikopter, menurut AFP.

Warga mendapatkan rumah mereka dikelilingi oleh air, yang di beberapa kabupaten air setinggi lutut orang dewasa dan sebagian lain hingga sampai ke pinggang.

Di Jeddah, beberapa jalan-jalan utama di timur dan selatan tergenang oleh air dan lalu lintas terhenti setelah puluhan mobil rusak, menurut koresponden AFP.

Jeddah, kota kerajaan terbesar kedua setelah Riyadh, dilanda banjir November lalu yang menewaskan 123 orang dan menyebabkan kerusakan parah.

Menurut angka resmi, ribuan keluarga kehilangan rumah mereka dalam banjir, yang menghancurkan sekitar 11.000 bangunan dan banyak kendaraan.

Mei lalu, Raja Abdullah Saudi memerintahkan tindakan hukum terhadap pejabat dan kontraktor untuk kegagalan tugas mereka, menyusul penyelidikan atas insiden ini.

Penyelidikan difokuskan pada faktor-faktor yang telah menyebabkan banjir, termasuk drainase yang tidak memadai dan konstruksi tidak terkendali di dalam dan sekitar kota.

Banjir November lalu diikuti oleh kampanye internet yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh penduduk yang mengeluh banyaknya korupsi dan perencanaan kota yang buruk.(fq/aby)

วันพฤหัสบดีที่ 30 ธันวาคม พ.ศ. 2553

Fatwa-Fatwa yang "Menghebohkan" di Tahun 2010

Jum`at, 25 Muharram 1432/31 Desember 2010

Kamis, 30/12/2010

Pada tahun 2010 yang akan segera berakhir ini, sejumlah fatwa agama telah banyak dikeluarkan oleh berbagai ulama, namun ada beberapa fatwa yang dikeluarkan tersebut malah menjadi kontroversi.

Berikut ini adalah beberapa fatwa yang menimbulkan reaksi umat Islam dunia yang berhasil disusun oleh OnIslam:

1. Fatwa membolehkan Ikhtilat
Fatwa ini dikeluarkan oleh Syaikh Ahmad Al-Ghamdi, direktur komisi Amar Maruf Nahi Munkar cabang Mekkah. Fatwanya yang membolehkan ikhtilat (campur baur laki-laki dan wanita bukan mahram) telah menimbulkan kontroversi serta kecaman khususnya dikalangan ulama-ulama besar Saudi. Akibat fatwa 'liberal'nya ini untuk lingkungan Saudi, Syaikh Al-Ghamdi dipecat dari jabatannya.

2. Fatwa wanita boleh menyanyi
Fatwa ini disampaikan oleh Syaikh Yusuf Al-Qardhawi. Dirinya menyatakan bahwa wanita boleh menyanyi dengan berbagai syarat, menambahkan bahwa ia sendiri tidak keberatan nyanyian yang dilagukan oleh wanita asalkan dalam rangka syariah, yang mensyaratkan bahwa lagu yang dinyanyikan bukan lagu cabul yang mengajak kepada maksiat dan tidak dicampur dengan dihidangkannya minuman keras dan kemaksiatan lainnya.

3. Fatwa Imam Syi'ah Ali Khamenei
Dalam usahanya meredam kemarahan umat Islam sunni di seluruh dunia, akibat dari pernyataan-pernyataan seorang pendakwah Syi'ah asal Kuwait yang tinggal di London, Yasir Habib yang menghina ummul Mukminin Aisyah, Ra secara terbuka, Ali Khomenei mengeluarkan fatwa 'taqiyah' yang melarang pelecehan terhadap ummul Mukminin Aisyah, Ra atau merusak dan menghina simbol-simbol umat Islam sunni.

4. Fatwa haram wanita jadi kasir
Al Lajnah Ad Dai`imah li Al Buhuts Al Ilmiah wa Al Ifta` Saudi telah mengeluarkan fatwa yang menyebutkan haramnya wanita menjadi kasir yang dikeluarkan untuk mengakhiri polemik mengenai hukum wanita menjadi kasir. Alasan pengharamannya adalah wanita yang bekerja menjadi kasir akan berikhtilat dengan laki-laki dan hal tersebut bisa menjadi sumber fitnah.

5. Fatwa melarang referendum untuk Sudan selatan
Asosiasi ulama dan imam di Sudan mengeluarkan fatwa yang melarang adanya referendum untuk menentukan nasib sendiri bagi wilayah Sudan selatan, yang referendum itu akan berlangsung pada 9 Januari tahun depan. Para ulama menyebut referendum tersebut akan mempercepat Sudan terpecah yang dulunya Sudan adalah wilayah yang satu.

6. Fatwa larangan mengirim personil militer ke Afghanistan
Para ulama di Front Amal Islam (sayap politik Ikhwan Yordan) sepakat untuk mengeluarkan fatwa yang mengharamkan negara-negara muslim untuk mengirimkan pasukan militer mereka ke Afghanistan untuk bertempur bersama pasukan AS dalam memerangi Taliban.

7. Fatwa Halal Darah el-Baradei oleh ulama Salafi Mesir
Syaikh Muhammad Lutfi Amir yang merupakan pimpinan cabang gerakan Anshar al-Sunnah al-Muhammadiyah Mesir, dalam sebuah fatwanya menyatakan membolehkan pembunuhan terhadap tokoh pemimpin oposisi Mesir Muhammad ElBaradei untuk seruan pembangkangan sipilnya.

Menurut Amir, seruan ElBaradei untuk mengubah konstitusi dan pembentukan Majelis Nasional untuk Perubahan untuk mempromosikan Mesir sebagai reformasi demokratis merupakan hasutan untuk memberontak dan tidak taat terhadap penguasa. Tindakan-tindakan pembangkangan sipil, ia berpendapat, bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang mewajibkan perlunya mematuhi penguasa.(fq/oi)

วันพฤหัสบดีที่ 23 ธันวาคม พ.ศ. 2553

Sekjen OKI: Umat Islam Butuh Media Islam yang Kuat

Kamis, 23/12/2010

Profesor Ekmeleddin Ihsanoglu, sekretaris jenderal dari 57 anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), pada hari Rabu kemarin 922/12) menekankan perlunya media Islam yang kuat untuk menghadapi kampanye negatif terhadap Islam dan umat Islam.

"Ada kelalaian besar dari bagian organisasi-organisasi media Islam dalam mengikuti perkembangan yang cepat dalam dunia media," katanya kepada Majelis Umum Islamic Broadcasting Union (IBU), yang merupakan afiliasi dari OKI.

Ihsanoglu mengatakan KTT luar biasa OKI yang diselenggarakan di Makkah pada tahun 2005 atas inisiatif Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah telah menyerukan untuk memperkuat lembaga Imedia OKI khususnya IBU dan International Islamic News Agency (IINA).

Menteri Kebudayaan dan Informasi Saudi Abdul Aziz Khoja, yang memimpin pertemuan itu, juga menekankan perlunya untuk memperkuat IBU dalam rangka mewujudkan harapan dan aspirasi umat.

Menteri Saudi tersebut menyerukan adanya kerjasama yang lebih baik antara negara-negara OKI dalam memproduksi radio kelas dunia dan program televisi.

"Kami juga harus menyoroti perkembangan yang terjadi di negara kami secara profesional," katanya. Khoja juga berbicara tentang dialog antaragama atas inisiatif Raja Abdullah yang telah mendapat sambutan tepuk tangan para pemimpin OKI.

"Ini adalah tugas IBU untuk menyorot inisiatif penting seperti untuk menginformasikan kepada dunia bahwa umat Islam bekerja untuk perdamaian global dan stabilitas," katanya.

Pertemuan, yang diadakan di markas besar OKI di Saudi, menyetujui pengangkatan Zain Al-Abidine Ibrahim dari Malaysia sebagai sekretaris jenderal baru OKI. Pertemuan ini juga mengesahkan laporan tahun 2009 dan 2010 dan reshuffle serikat Dewan Eksekutif OKI.